
Open House Menteri UMKM Lebaran Idul Fitri 1446 H : Adaptasi Digital dan Daya Beli Masyarakat

Tangerang Selatan – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman menggelar acara Open House dalam rangka perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah di kediamannya di Kompleks Cikini Bintaro, Tangerang Selatan, pada Rabu (2/4/2025). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dan pejabat Kementerian UMKM, termasuk Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Temmy Satya Permana serta Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza, serta beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Maman Abdurahman menyampaikan pentingnya edukasi bagi para pelaku usaha konvensional agar beradaptasi dengan teknologi digital.
“Saat ini, kita harus memberikan edukasi kepada para pengusaha di pasar tradisional untuk mulai beradaptasi dengan media digital. Tren menunjukkan peningkatan jumlah pelaku usaha yang telah onboarding ke platform digital. Bahkan, penjualan parcel Lebaran melalui e-commerce juga meningkat karena lebih praktis—pesanan dapat langsung dikirim ke tujuan tanpa perlu repot membawa barang secara manual,” ujar Maman.
Selain itu, ia juga membahas berbagai faktor yang memengaruhi daya beli masyarakat, salah satunya adalah maraknya judi online.
“Penurunan daya beli masyarakat tidak bisa dilihat secara linier. Salah satu faktor yang berpengaruh besar adalah maraknya judi online. Menurut temuan BPKP, uang yang mengalir ke judi online dalam setahun mencapai kurang lebih Rp900 triliun. Misalnya, ada seseorang yang baru saja menerima kiriman uang Rp2,5 juta dari orang tuanya, lalu Rp1 juta dihabiskan untuk judi online. Begitu juga dengan gaji bulanan yang digunakan untuk hal serupa. Namun, kita melihat tren pengguna judi online mulai menurun, dan kita berharap hal ini dapat berdampak positif bagi peningkatan daya beli masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, juga menyoroti faktor-faktor lain yang memengaruhi daya beli masyarakat, khususnya UMKM.
“Penurunan daya beli masyarakat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk momen hari besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Idul Fitri. Selain itu, bencana banjir di beberapa wilayah membuat masyarakat lebih fokus pada perbaikan rumah dan biaya pendidikan anak,” ungkapnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa bazar UMKM masih berjalan dengan baik dan tetap diminati masyarakat.
“Saya mendapatkan data dari survei yang menunjukkan bahwa 60% masyarakat lebih memilih produk lokal, sementara produk luar negeri hanya diminati oleh 11%. Sisanya, sekitar 30%, tidak memiliki referensi khusus dalam memilih produk,” tambah Temmy.
Acara Open House ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momen bagi para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai tantangan dan peluang bagi UMKM di tengah perkembangan ekonomi dan digitalisasi.**
